vfVhymenUzKJZBtuc4xcn47AG410gaBoiC4BEUGo
Bookmark

Tak Perlu Bingung, Ini Bedanya Kata Depan dan Imbuhan

Tak Perlu Bingung, Ini Bedanya Kata Depan dan Imbuhan

Pernah mengalami ketika sedang asyik menuliskan ide yang berhamburan, tiba-tiba terhenti hanya karena ragu dengan penulisan yang benar untuk kata depan dan imbuhan? Situasi seperti ini memang sering dihadapi oleh penulis, terutama penulis pemula. Kesalahan tersebut wajar, namun bukan berarti tidak ingin belajar untuk menulis dengan benar. Bukankah demikian?

Kata depan dan imbuhan, terutama untuk ‘di’ dan ‘ke’ memang terkadang membuat bingung dan ragu dalam penulisannya. Padahal keduanya memiliki arti dan fungsi yang berbeda. Kata depan adalah kata yang berdiri sendiri, memiliki arti sendiri, sehingga penulisannya pun dipisah dari kata selanjutnya. ‘Di’ sebagai kata dengan memiliki fungsi menunjukkan tempat, sedangkan ‘ke’ sebagai kata depan memiliki fungsi menunjukkan tujuan. Selain ‘di’ dan ‘ke’, contoh kata depan yang lain adalah ‘dari’ yang berfungsi untuk menunjukkan asal. Penulisan kata ‘dari’ pun dipisah dengan kata berikutnya.

Berbeda dengan kata depan, imbuhan ‘di’ dan ‘ke’ ditulis serangkai dengan kata dasar yang menyertainya. Imbuhan ‘di’ salah satu fungsinya sebagai tambahan untuk menunjukkan kata pasif. Contoh penulisan ‘di’ sebagai imbuhan antara lain: ditulis, dipukul, dimakan, dipuji, dan lain-lain. Sama halnya dengan imbuhan ‘di’, imbuhan ‘ke’ juga ditulis serangkai dengan kata dasar yang menyertainya. Contohnya: ketiga, kemauan (imbuhan ke-an), dan lain sebagainya.

Sederhananya, kata ‘di’ dan ‘ke’ yang diikuti kata-kata yang menunjukkan tempat atau tujuan, maka penulisannya dipisah. Ini yang dinamakan kata depan. Sedangkan untuk ‘di’ dan ‘ke’ yang penulisannya dirangkai dengan kata berikutnya, maka ini disebut imbuhan. Nah, sebenarnya mudah diingat, bukan? Hanya saja memang kita perlu berlatih dan membiasakan diri menulis sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain untuk menghindari kesalahpahaman, menulis dengan kaidah yang baik dan benar dapat menjaga kelestarian bahasa persatuan kita, yakni bahasa Indonesia.

Sumber foto: Google

Posting Komentar

Posting Komentar